Jumat, 18 November 2016
MATILAH SAJA Oleh Adinda Asyifa
Bodoh..
Aku itu jiwa yang mati
Hanya berpikir sejenak untuk hidup yang sia-sia
Bagaimana bisa bertahan dalam kesendirian
Bagaimana bisa mencari cahaya dalam gelap
Sukmaku sudah tahu semua
Jatuh, sakit dan berdarah itu sudah biasa
Banyak yang berkata
Berubahlah bodoh, jiwamu masih hidup
Bohong! Aku tak percaya
Mana? Mana? Aku sudah mencoba
Dan hasilnya? hanya diriku yang semakin tersiksa
Kapan sukma ini mati selamanya
Aku bosan, benar benar bosan
Matilah saja..
RAIN KERINDUAN Oleh Mustika Angel
Hujan...
Kenapa disaat aku ingat padamu
Kenapa tak adil padaku
Mengapa...?
Yang aku sayangi apakah bukan jodohku?
Mengapa tuhan pertemukanku dengan hujan
Lantas dia tak membasahiku
Dia rela mengusik dedaunan
Yang tak lagi mencintainya
Masalalu...
Masalalu...
Yang membuat hujan lupa...
Lupa akan masa depan denganku
Kembalilah hujan,basahi aku dengan lentera cintamu
Mungkin kita berjodoh
Tapi disuatu masa nanti
Hujan,,
Kau bahagiakan aku dengan kehadiranmu
Kau bahagiakan aku dengan senyummu
Tetapi,,
Yang ternyata palsu untuk ku kenang
Yang roboh untuk kulirik
Yang keruh untuk disimpan
Terimakasih atas ke jujuranmu
Terimakasih atas perhatiammu
Meski sakit...
Harus ku lalui dengan sabar...
Selamat tinggal
RAIN KERINDUAN
SEPERTI HUJAN Oleh Meilinda Alfiani
SEPERTI HUJAN
Oleh Meilinda Alfiani
Kau ingat?
Hujan pernah menahanmu disini,
Lalu, aku berharap semoga hujan turun lebih lama,
Agar waktu bersamamu lebih panjang dari biasanya..
Hujan itu romantis,
Kita menikmati setiap percikannya yang nampak kasar,
Namun terdengar syahdu jika denganmu..
Kemudian aku kedingingan, dan kau menghangatkan,
Kemudian aku terguyur rintikannya, dan kau meneduhkan
Ketika hujan denganmu, aku merasa aman
Itulah mengapa ketika hujan, selalu ingin ku mengingatmu
Karena hujan menciptakan kenangan,
Tak seberapa namun tak akan terlupa
Hujan mungkin berhenti dan berganti..
Tapi tidak denganmu, tidak dengan kita...
Tidak akan berhenti bertahan agar tidak terganti seperti hujan..
Oleh Meilinda Alfiani
Kau ingat?
Hujan pernah menahanmu disini,
Lalu, aku berharap semoga hujan turun lebih lama,
Agar waktu bersamamu lebih panjang dari biasanya..
Hujan itu romantis,
Kita menikmati setiap percikannya yang nampak kasar,
Namun terdengar syahdu jika denganmu..
Kemudian aku kedingingan, dan kau menghangatkan,
Kemudian aku terguyur rintikannya, dan kau meneduhkan
Ketika hujan denganmu, aku merasa aman
Itulah mengapa ketika hujan, selalu ingin ku mengingatmu
Karena hujan menciptakan kenangan,
Tak seberapa namun tak akan terlupa
Hujan mungkin berhenti dan berganti..
Tapi tidak denganmu, tidak dengan kita...
Tidak akan berhenti bertahan agar tidak terganti seperti hujan..
TAKDIR Oleh Meilinda Alfiani
Takdir adalah ketentuan tuhan,
Takdir bukanlah sebuah kebetulan,
Dan takdirku adalah Kamu.
Ketentuan dan bukan kebetulan.
Percayalah kepada Tuhan,
Maka kau akan percaya pada Takdir-Nya
Percayalah padaku sebagai takdir Tuhan,
Agar tak menjauhkanmu dari-Nya..
Cintailah penciptamu,
Sebelum kau cintaiku.
Yakinlah…
Jika kau mencintai-Nya,
maka cintamu akan bertepi jua padaku..
LUKA DAN HARAPAN Oleh Zebra (hitam&putih)
Terhenti langkah kakiku karena dusta
Duniaku kelam oleh janji yang kau ingkari
Melawan arus demi cinta palsumu
Seakan terkubur digelapnya hati
Kala sang surya tak menerangi jiwaku
Tersudut diriku di kegelapan hati
Bisikan jahat merasuk jiwaku
Hidup menjadi kelam dan sunyi
Terbesit do`a kepada Mu sang penguasa kehidupan
Berusaha bangkit melewati batas diri
Tersadar oleh sebuah tamparan untuk tetap brtahan
Bagai bidadari kasih dan sayangmu menghampiri
Diamku diantara kebimbangan dan keraguan
Ribuan tanya timbul dalam diri
Senyum dan sayangmu menjadi kekuatan hati
Semua hanya terasa mimpi yang menanti jawaban
Sakit memang dan akan lebih terasa sakit
Trauma menjadi penghalang dalam diri
Semakin bimbang jiwaku tersudut
Berharap dirimu akan tetap menanti
Puisi Dunia dan Cinta oleh Anricho Marten T
Disini..
Di bawah kaki bukit diatas gumpalan bumi,
Aku berdiri menantang kehendak hati,
Membuat cintaku bersembunyi di dasar hati bersama ratapanku.
Kuangkat mataku memandang,
Kucoba menatap mimpi sejauh harapan.
Namun kabut seakan mengejek tepat diujung alisku.
Kucoba menjerit
Namun tetesan tetesan air seakan pertanda
Langit tak berpihak padaku.
Angin pun seakan menampar jiwaku.
Dunia ini keras, kawan.
Cinta takkan datang sebelum kau menaklukkan duniamu.
Bentuklah dunia dengan hatimu,
Karena cintamu hanya butuh duniamu.
Di bawah kaki bukit diatas gumpalan bumi,
Aku berdiri menantang kehendak hati,
Membuat cintaku bersembunyi di dasar hati bersama ratapanku.
Kuangkat mataku memandang,
Kucoba menatap mimpi sejauh harapan.
Namun kabut seakan mengejek tepat diujung alisku.
Kucoba menjerit
Namun tetesan tetesan air seakan pertanda
Langit tak berpihak padaku.
Angin pun seakan menampar jiwaku.
Dunia ini keras, kawan.
Cinta takkan datang sebelum kau menaklukkan duniamu.
Bentuklah dunia dengan hatimu,
Karena cintamu hanya butuh duniamu.
SAJAK SI MISKIN DAN SI KAYA Oleh Leonardo Masus Turnip
Ada orang-orang berbicara tentang hidup
Membicarakan hidup secara sederhana
Membuat teori hidup terasa indah
Tapi tak begitu menurutku
Ada orang-orang membicarakan hidup
Tapi tidak sama sekali melihat sekitarnya
Untuk apa hanya berkata-kata tentang hidup
Bila sesama tak pernah diperhatikan
Untuk apa membicarakan hidup begitu sederhana
Apakah saat si kaya membicarakan hidup, dia melihat keadaan si miskin?
Apakah saat si miskin terdesak dalam hidupnya, si kaya berempati?
Untuk apa berbicara tentang hidup, bila satu sama lain merasa terasing
Si kaya berbicara dengan gampang, karena dia tertawa akan hidupnya
Si miskin selalu bungkam, karena dia selalu terluka akan hidupnya
Untuk apa berbicara tentang hidup
Bila satu sama lain saling merasa tak kenal
Lebih baik diam
Tidak usah berkata-kata tentang hidup
Bila masing-masing dari mereka menindas dan tertindas
Untuk apa berkata-kata tentang hidup
Hey, kau si kaya!
Jangan kau rendahkan si miskin
Tak ingatkah kau saat dahulu menderita seperti mereka?
Hey, si kaya jangan kau angkuhkan diri di atas mereka!
Jangan banyak berkata-kata hey kau si kaya!
Bila menatap mereka yang miskin pun kau tak mau
Jangan kau mengolok-olok wahai kau si kaya!
Bila bersalaman dengan mereka pun kau enggan
Hey, si kaya nikmati saja hidupmu!
Habiskan sisa umurmu dengan hartamu
Hentikanlah ocehanmu, wahai kau si kaya yang bermulut besar
Si miskin tak perlu ocehnmu!
Sederhana itu bukan milikmu wahai kau si kaya!
Langganan:
Postingan (Atom)