Jumat, 18 November 2016

YANG BENAR YANG SENDIRI Oleh Umi Kholifah



Kamilah Raqib Atid turun ke jagad raya
Atas utusan Tuhan yang Maha Kaya
Membuat kami takjub akan ciptaan-Nya
Kamilah Raqib Atid datang pencatat amal baik buruk umat manusia
Tak pernah kami memejam mata
Demi tugas kami yang mulia

Tiba saat Kami turun di jalan
Kebisingan itu deru suara itu
Kami temui sosok sakti diantara ribuan jiwa
Tersenyum menanti merah berganti
Hanya sendiri tinggal sendiri
Diantara mereka yang berlari
Maka terhinalah dia
Yang baik tersoraki
Yang salah membanggakan diri

Dan kini Kami berlari
Gedung megah tertata rapi dan agung
Di sanalah orang orang hebat bertarung
Laksana ombak di lautan
Berdiri gagah tegak menawan
Wakil rakyat yang selalu dipuja
Suaramu lantang memecah keheningan
Berani mengungkap semua harapan negeri
Namun mengapa hanya sendiri
Apakah yang lain tengah merajut mimpi
Ataukah malah membenci
Maka salahkah hati yang suci

Kembali kami berkeliling
Tersebutlah gedung megah
Ribuan anak Adam tengah menunaikan kewajiban
Mata itu tajam melihat mengurai setiap lembar soal
Termenung fokus dengan pena di tangan
Terdiam sendiri diantara banyak yang bertanya
Lalu hasil buruk menyertainya
Tersorakilah dia si anak hebat
Namun mengapa guru malah membencinya
Apakah karena hasil yang menimpa dirinya
Ataukah kesadaran yang nyata

Lalu mau di bawa kemana nasib negeri ini ?
Semoga mentari tetap menanti . . . .
Hari esok lebih baik . . . .
Tanah air ku yang ku cinta . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar